Ikan nila merupakan jenis ikan air tawar yang paling banyak dibudidayakan. Jenis ikan ini merupakan ikan. kan ini diintroduksi dari Afrika, tepatnya Afrika bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia sekaligus hama di setiap sungai dan danau Indonesia.
Ikan nila berukuran sedang, panjang maksimal nya mencapai 30 cm, terkadang ada juga beberapa ikan nila yang memiliki panjang lebih dari itu. Ada beberapa macam warna ikan nila, diantaranya :
1. merah
2. merah dengan bercak hitam
3. merah keputih putihan(albino)
4. putih terang lebih ke hitam
5. Nila hitam (hambir seluruh badannya hitam pekat )
dari beberapa warna ikan nila diatas, warna merah/full merah dan nila albino adalah jenis nila yang paling digemari oleh para pembudidaya ikan nila.
Ikan nila sangat mudah untuk hidup dikolam, apalagi jika kolam yang anda digunakan adalah kolam tanah. hampir semua jenis makanan bisa diberikan untuk ikan jenis ini, baik makanan pabrikan, limbah makanan, daun-daunan. Untuk makanan pokok ikan nila sebaiknya diberikan pelet pabrikan, tetapi tetap dikombinasi dengan limbah makanan dan daun-daunan untuk menghemat biaya pakan ikan nila.
Ikan nila dan mujair merupakan sumber protein hewani murah bagi konsumsi manusia. Karena budidayanya mudah, harga jualnya juga rendah. Budidaya dilakukan di kolam-kolam atau tangki pembesaran. Pada budidaya intensif, nila dan mujair tidak dianjurkan dicampur dengan ikan lain karena memiliki perilaku agresif.
Nilai kurang bagi ikan ini sebagai bahan konsumsi adalah kandungan asam lemak omega-6 yang tinggi sementara asam lemak omega-3 yang rendah. Komposisi ini kurang baik bagi mereka yang memiliki penyakit yang berkait dengan peredaran darah.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika anda ingin membudiaya ikan nila :
1. Suhu
- Suhu atau temperatur air sangat berpengaruh terhadap metabolisme dan pertumbuhan organisme serta memengaruhi jumlah pakan yang dikonsumsi organisme perairan. Suhu juga memengaruhi oksigen terlarut dalam perairan. Suhu optimal untuk hidup ikan nila pada kisaran 14-38 °C. Secara alami ikan ini dapat memijah pada suhu 22-37 °C namun suhu yang baik untuk perkembangbiakannya berkisar antara 25-30 °C.
2. Amonia
- Amonia merupakan bentuk utama ekskresi nitrogen dari organisme akuatik. Sumber utama amonia (NH3) adalah bahan organik dalam bentuk sisa pakan, kotoran ikan maupun dalam bentuk plankton dari bahan organik tersuspensi. Pembusukan bahan organik, terutama yang banyak mengandung protein, menghasilkan ammonium (NH4+) dan NH3. Bila proses lanjut dari pembusukan (nitrifikasi) tidak berjalan lancar maka dapat terjadi penumpukan NH3 sampai pada konsentrasi yang membahayakan bagi ikan.
3. Oksigen terlarut
- Oksigen terlarut diperlukan untuk respirasi, proses pembakaran makanan, aktivitas berenang, pertumbuhan, reproduksi dan lain-lain. Sumber oksigen perairan dapat berasal dari difusi oksigen yang terdapat di atmosfer sekitar 35% dan aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan fitoplankton. Kadar oksigen terlarut yang optimal bagi pertumbuhan ikan nila adalah lebih dari 5 mg/l.
4. pH
- Nilai pH merupakan indikator tingkat keasaman perairan . Beberapa faktor yang memengaruhi pH perairan di antaranya aktivitas fotosintesis, suhu, dan terdapatnya anion dan kation. Nilai pH yang ditoleransi ikan nila berkisar antara 5 hingga 11, tetapi pertumbuhan dan perkembangannya yang optimal adalah pada kisaran pH 7–8 .
namun hal hal diatas adalah aturan yang sangat baku dalam memelihara ikan nila, tetapi yang peling penting dalam anda memelihara ikan nila adalah keadaan air dikolam. Air yang terdapat dikolam harus selalu dan wajib hukum nya untuk selalu mengalir, ikan nila tidak bisa hidup dikolam yang diam seperti ikan lele. Intinya adalah :
1. pakan teratur
2. kolam air yang terus mengalir adalah kunci dalam budidaya ikan nila
jika anda sudah sukses memelihara dengan 2 teknik diatas, anda bisa mencoba untuk mengexplore dengan mengatur suhu, ph, oksigen terlarut dll.
Comments
Post a Comment